Mewakili Plt Sekda Kalteng, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hamka, menyebut film dokumenter sebagai medium ampuh dalam menyampaikan pesan sejarah secara hidup dan emosional.
“Film dokumenter mampu menghidupkan kembali peristiwa bersejarah lewat visual dan narasi yang kuat. Pesannya lebih mudah dicerna dan mampu menginspirasi penonton,” ujar Hamka saat membuka kegiatan.
Bimtek ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan keterampilan membuat film dokumenter—mulai dari riset, penulisan skenario, pengambilan gambar, hingga penyuntingan—dengan fokus pada sejarah lokal dan nasional yang edukatif sekaligus inspiratif.
“Kami berharap lahir sineas dokumenter muda yang bisa menampilkan kekayaan sejarah bangsa melalui karya yang bermutu,” tambah Hamka.
Sementara itu, Kepala Bidang Sejarah, Pelestarian Cagar Budaya, dan Permuseuman Disbudpar Kalteng, Maria Doya Aden, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah kreatif bagi generasi muda untuk menyalurkan minat dan bakat dalam dunia film sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya daerah.
“Melalui bimtek ini, kami ingin menciptakan sineas muda yang peduli sejarah dan mampu mengemasnya dalam karya menarik serta bernilai edukatif,” jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 29–31 Oktober 2025, ini diikuti oleh komunitas film Palangka Raya dan perwakilan dari sejumlah OPD yang memiliki kompetensi di bidang perfilman.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan insan kreatif, Bimtek ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam melestarikan sejarah melalui medium film dokumenter yang menggugah dan bermakna.(jky)
