Tahapan ini menjadi penentu akhir siapa yang akan memimpin pengelolaan zakat di Bumi Tambun Bungai.
Mewakili Gubernur Kalteng, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Darliansjah, menegaskan pentingnya menghadirkan pemimpin BAZNAS yang profesional, amanah, dan berintegritas tinggi.
“BAZNAS bukan hanya soal penyaluran zakat, tetapi instrumen strategis untuk menekan kemiskinan dan menghadirkan keadilan sosial bagi masyarakat,” tegasnya.
Pelaksana Ketua MUI Kalteng, Khairil Anwar, melaporkan dari 13 pendaftar seleksi berkas, hanya 10 peserta yang lolos berlanjut hingga tahap administrasi, tes tertulis, dan wawancara. Proses seleksi berlangsung ketat sejak Juli hingga September 2025, sebelum akhirnya memasuki tahap verifikasi faktual.
Tahapan wawancara langsung oleh Tim BAZNAS RI ini menjadi pintu terakhir sebelum penetapan kepengurusan yang akan mengawal tata kelola zakat modern, akuntabel, dan berdampak luas bagi masyarakat Kalteng.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan cendera mata sebagai bentuk sinergi antara BAZNAS RI dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Acara turut dihadiri Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum Nur Chamdani, Kepala Biro Kesra Setda Kalteng Ahmad Husein, Kepala Kanwil Kemenag Kalteng M Yusi Abdhian, Ketua PWNU Kalteng Wahyudie F Dirun, serta sejumlah pejabat daerah.(red)
