Bukan Sekadar Tagih Pajak, Bapenda Bartim Bawa Kehangatan Lewat Gerakan Ngaliling Tumpuk

Tamiang Layang, Habarkalimantantengah.com – Ada yang berbeda dari cara Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) memungut pajak kali ini. Melalui inovasi cerdas bertajuk “Gerakan Ngaliling Tumpuk”, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bartim menghadirkan wajah baru pelayanan pajak yang lebih hangat, humanis, dan menyentuh langsung masyarakat.

Gerakan ini resmi bergulir Selasa (7/10/2025) di Desa Ketab, Kecamatan Pematang Karau, sebagai bagian dari aksi perubahan yang digagas Kasubbid Penetapan dan Penilaian, Lily Hertiani. Tidak sekadar “pajak keliling”, program ini menjadi jembatan kedekatan antara petugas pajak dan warga dengan pendekatan kekeluargaan, pendampingan personal, hingga verifikasi langsung di lapangan.

Melalui Gerakan Ngaliling Tumpuk, petugas tak hanya datang menagih, tetapi juga membantu warga menilai objek pajak, menetapkan nilai sesuai kondisi riil, dan memfasilitasi pembayaran secara daring agar lebih cepat, transparan, dan mudah diakses.

Kepala Bapenda Bartim, Suma Wara Maharati, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah langkah nyata untuk mengubah paradigma pelayanan pajak dari sekadar urusan administrasi menjadi interaksi sosial yang penuh empati.

“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai petugas pajak, tapi sebagai mitra masyarakat. Lewat Gerakan Ngaliling Tumpuk, kami belajar memahami kondisi warga secara langsung, agar penetapan dan penilaian pajak lebih adil, akurat, dan manusiawi,” tegas Suma.

Pendekatan ini sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa pajak bukan beban, melainkan bentuk gotong royong dalam membangun daerah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pajak Daerah, Debora Iriani Uma, selaku mentor aksi perubahan, menambahkan bahwa program ini akan berlanjut ke beberapa desa lain seperti Tuyau, Kupang Bersih, dan Pinang Tunggal.

“Kami ingin memastikan setiap wajib pajak mendapatkan pelayanan yang adil dan personal. Ini kesempatan berdialog langsung, menjelaskan manfaat pajak, sekaligus memastikan data benar-benar sesuai kondisi lapangan,” ujar Debora.

Apresiasi juga datang dari Kepala Desa Ketab, Aliansyah, yang menyebut pendekatan ini membuat warganya merasa lebih dihargai dan paham arti penting pajak bagi pembangunan desa.

“Petugas datang dengan ramah, berdiskusi, dan menjelaskan dengan sabar. Cara seperti ini membuat masyarakat lebih percaya dan semangat menunaikan kewajibannya,” tutupnya.(boy/red)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال