Penilaian berlangsung di Aula Gedung Pertemuan Desa Bahitom, Senin (3/11/2025), dan dihadiri langsung oleh Bupati Murung Raya Heriyus, unsur Forkopimda, Ketua DPRD Rumiadi, serta tim penilai provinsi.
Bupati Heriyus menegaskan bahwa keikutsertaan Desa Bahitom merupakan bukti komitmen Murung Raya dalam membangun tata kelola pemerintahan desa yang bersih dan berintegritas.
“Desa adalah ujung tombak pelayanan publik. Nilai integritas dan kejujuran harus menjadi budaya kerja. Program ini bukan sekadar formalitas, tapi gerakan moral membangun benteng antikorupsi dari akar pemerintahan,” ujar Heriyus.
Ia berharap Desa Bahitom mampu menjadi inspirasi bagi desa lain dalam menegakkan akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Pemerintah daerah, lanjutnya, akan terus memberikan pendampingan agar semangat antikorupsi tumbuh nyata dalam pelayanan publik.
Sementara itu, Kepala Desa Bahitom, Tuni, mengaku bangga dipercaya mewakili Murung Raya dalam program bergengsi ini.
“Kepercayaan ini bukan karena kami sudah sempurna, tetapi karena tekad dan keberanian untuk berubah. Kami ingin belajar menjadi desa yang bersih dan berintegritas,” ujarnya.
Menurutnya, proses penilaian telah menjadi momentum penting untuk memperbaiki sistem pemerintahan desa agar semakin tertib, transparan, dan sesuai regulasi.
Menariknya, hasil penilaian akhir menempatkan Desa Bahitom sebagai salah satu desa terbaik dengan skor 97,50 (AA/Istimewa), capaian yang menegaskan keseriusan masyarakat dan pemerintah desa dalam menolak segala bentuk praktik korupsi di tingkat akar rumput.
Dengan prestasi ini, Desa Bahitom resmi menjadi role model Desa Percontohan Anti Korupsi di Kalimantan Tengah Tahun 2025.(jky/red)
