Kegiatan ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia sebagai langkah nyata menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan pokok bagi masyarakat.
Bupati Bartim melalui Asisten II Setda, Amrullah, menyampaikan bahwa lonjakan harga pangan yang terus meningkat perlu diantisipasi agar tidak memberatkan masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu.
“Permintaan kebutuhan pangan terus naik, menyebabkan harga ikut terdorong. Melalui GPM ini, pemerintah berupaya menjaga kestabilan harga, terutama beras, sehingga inflasi bisa ditekan,” ujar Amrullah.
Ia menegaskan, Pemkab Bartim berkomitmen menekan laju inflasi dengan berbagai langkah preventif, salah satunya menggandeng Perum Bulog Cabang Barito Selatan dalam penyelenggaraan GPM.
“Kami ingin masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Mari bersama wujudkan cita-cita agar petani sejahtera, pedagang untung, dan masyarakat tersenyum. Jaga pangan, jaga inflasi — pangan kuat, Indonesia berdaulat,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan dan Agro Bisnis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Hartano SP, MM, menjelaskan bahwa masyarakat bisa mendapatkan berbagai bahan pokok dengan harga miring, di antaranya, beras SPHP 5 kg Rp55.000, gula pasir Rp15.000/kg, minyak goreng Rp15.000/liter, bawang merah Rp35.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, dan telur ayam Rp55.000/rak.
Hartano menambahkan, GPM akan kembali digelar pada bulan November serta menjelang Natal Desember mendatang sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan kestabilan harga di wilayah setempat.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, Pemkab Bartim berharap masyarakat dapat terbantu dan daya beli tetap terjaga di tengah dinamika harga pasar.(boy)
