Almarhum, yang bekerja sebagai karyawan lepas di PT KSL, sebelumnya dirawat sejak 2 Oktober akibat infeksi. Namun, setelah dua hari berjuang, takdir berkata lain dan ia menghembuskan napas terakhir.
Proses penanganan jenazah sempat menemui kendala lantaran Eriksony tidak memiliki identitas diri (KTP). Namun, situasi segera teratasi berkat koordinasi cepat antara Pemkab Bartim, RSUD Tamiang Layang, pihak perusahaan, serta komunitas warga Timor yang ada di Bartim.
“Pemkab Bartim langsung bergerak cepat. Kami berkoordinasi dengan warga Timor di RSUD, pihak paroki terdekat, serta manajemen PT KSL. Akhirnya, diputuskan jenazah dibawa ke mess perusahaan untuk disemayamkan sebelum prosesi pemakaman,” jelas Asisten I Setda Bartim, Ari Panan P Lelu.
Ia menegaskan, langkah cepat tersebut menjadi bukti bahwa Pemkab Bartim hadir untuk seluruh masyarakat tanpa memandang asal-usul maupun status kependudukan.
“Kami turut berduka cita atas berpulangnya almarhum. Peristiwa ini juga mengingatkan pentingnya pendataan diri bagi warga perantauan melalui organisasi daerah, agar setiap kejadian bisa segera ditangani dengan baik,” tambahnya.
Pemkab Bartim juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada RSUD Tamiang Layang, PT KSL, serta komunitas warga Timor atas dukungan dan kerja sama hingga proses pemakaman berlangsung dengan lancar, penuh penghormatan, dan nuansa kekeluargaan.(boy)
