Rencana ambisius ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo, saat menjadi pembicara dalam Leadership Forum CNN Indonesia: Pilar Nusantara, Penopang Asta Cita yang digelar di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).
Edy menegaskan, beasiswa tersebut bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, melainkan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi muda yang cerdas, unggul, dan berdaya saing tinggi.
“Ini salah satu upaya kami untuk membangun SDM unggul dari akar. Satu keluarga, satu sarjana. Itulah semangat kami,” ujar Edy penuh keyakinan.
Ia menyoroti masih adanya ketimpangan akses pendidikan, terutama di wilayah pedalaman yang sulit dijangkau. Menurutnya, banyak anak muda berpotensi besar di pelosok Kalteng yang belum mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Karena itu, program beasiswa ini dirancang menyeluruh, menjangkau dari desa hingga kota, agar pemerataan pendidikan benar-benar terasa di seluruh pelosok Kaltenf.
“Kami ingin memastikan anak-anak dari keluarga sederhana di pelosok pun punya peluang yang sama untuk kuliah. Dari desa ke kota, dari akar ke pucuk,” tegasnya.
Melalui program ini, Pemprov Kalteng menargetkan 10 ribu sarjana baru dari 32 universitas di wilayah Kalteng. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa semangat pembangunan di lingkungannya masing-masing.
Lebih dari sekadar program pendidikan, langkah ini disebut Edy sebagai implementasi nyata filosofi Huma Betang, falsafah hidup masyarakat Kalteng yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kesetaraan, dan gotong royong.
“Semangat Huma Betang harus hadir dalam pembangunan SDM kita. Bersama-sama, kita bangun masa depan Kalteng yang lebih cerdas dan berdaya saing,” tutupnya.(jky)
