Buntok, Habarkalimantantengah.com – Di tengah gempuran modernisasi dan berbagai pilihan mata pencaharian, sebagian warga Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, masih setia menekuni pekerjaan sebagai pemotong rotan (manetes uwei, bahasa Bakumpai, red).
Profesi ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak lama, bahkan diwariskan turun-temurun.
Rotan yang mereka potong berasal dari kebun-kebun milik warga di sekitar daerah tersebut.
Setelah dipotong dan dibersihkan, rotan dijual kepada pengepul lokal sebelum didistribusikan ke luar daerah.
"Alhamdulillah, hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujar Bandi, salah seorang warga Bangkuang yang telah menekuni pekerjaan ini cukup lama, Senin (25/8/2025).
Harga rotan di pasaran memang mengalami fluktuasi, namun bagi sebagian warga, pekerjaan ini tetap menjadi pilihan karena tidak memerlukan modal besar.
Selain itu, permintaan rotan untuk bahan baku furnitur dan kerajinan tangan masih cukup stabil.
Meski demikian, para pemotong rotan berharap adanya perhatian dari pemerintah agar pengelolaan rotan dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini penting agar kelestarian hutan tetap terjaga dan sumber penghidupan warga tidak punah.(jky)