Palangka Raya, Habarkalimantantengah.com - Ketua RT (Rukun Tetangga) memiliki peran penting dalam mengantisipasi potensi bencana alam di lingkungannya.
Peran tersebut meliputi kesiapsiagaan, mitigasi, dan penanggulangan bencana.
Ketua RT bertugas mengedukasi warga, mengorganisir upaya evakuasi serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan bencana, karena memiliki akses langsung tentang lingkungan dan masyarakat.
Ketua RT dapat mengumpulkan informasi tentang wilayah terdampak dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya bencana banjir yang kerab menjadi momok di masyarakat saat ini.
Dengan pemahaman ini, ketua RT dapat mengoordinasikan upaya penanggulangan bencana dengan lebih efektif.
Ketua RT juga berperan dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang ancaman bencana dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi diri mereka sendiri.
Ketua RT juga dapat mengorganisir latihan evakuasi dan memberikan pemahaman tentang tindakan tanggap darurat yang harus dilakukan.
Hal tersebut disampaikan Fahrudin, Ketua RT 04 / RW VIII Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, kepada awak media disela kegiatannya mengikuti gelaran Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan, yaang diselenggarakan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya, di Aula Kecamatan Jekan Raya, Selasa (24/6/2025).
"Saya bersyukur mendapatkan kesempatan dilatih oleh para Instruktur Profesional dari Kantor Basarnas Palangka Raya, dan juga pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, yang memberikan edukasi terkait teknik dasar pencarian dan pertolongan sebagai bekal dalam upaya penanggulangan bencana alam," ujar Fahrudin.
Meski jajaran pengurus RT dan Rukun Warga (RW) sering memperingatkan warga perihal potensi ancaman banjir, tindakan preventif tak cukup mengurangi risiko banjir, sehingga sangat penting kesiapsiagaan untuk mengantisipasi banjir.
Maka dari itu, peran RT dan RW sangat penting di tiap kelurahan dalam memberikan informasi dan sosialisasi kesiapsiagaan menghadapi banjir kepada warga.
"Utamanya berkaitan dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan, mengingat salah satu penyebab banjir adalah akibat banyaknya sampah yang dengan sengaja dibuang secara sembarangan oleh sebagian warga sehingga saluran pembuangan (drainase) menjadi mampet," tutupnya.(red)